Now Reading
Kenapa Museum di Indonesia Sepi Pengunjung?

Kenapa Museum di Indonesia Sepi Pengunjung?

Urban Icon Team

Di saat galeri-galeri seni mulai banyak bermunculan, dan makin tingginya apresiasi rakyat Indonesia terhadap seni, museum tidak mendapatkan sambutan yang sama. Berbagai museum di Indonesia, dan menyimpan bermacam benda peninggalan sejarah, tergolong sepi pengunjung. Padahal selain menjadi tujuan rekreasi, museum juga dapat menjadi media belajar bagi siapa pun yang ingin mendalami sejarah. Ternyata, ini enam alasan kenapa museum di Indonesia sepi pengunjung.

Alasan Kenapa Museum di Indonesia Sepi Pengunjung

Lokasi sulit terjangkau

Pada kebanyakan negara maju, museum ditempatkan di pusat kota yang mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu alasan kenapa museum di Indonesia sepi pengunjung adalah banyaknya museum yang berada di lokasi yang sulit dijangkau kendaraan umum, atau tidak berada di tepi jalan utama yang gampang ditemui. Sehingga membuat banyak orang malas untuk berkunjung ke museum tersebut.

Contohnya saja Museum MH. Thamrin yang berada di jalan kecil seberang ITC Kenari. Padahal sebaiknya sebuah museum berada di lokasi pusat kota dan mudah dicapai menggunakan sarana transportasi umum. Seperti Museum Nasional, misalnya, yang telah direnovasi menjadi lebih modern dan berada di tengah kota dan dekat dengan halte busway.

Jika kamu termasuk orang yang gemar berkunjung ke museum, kamu perlu melengkapi penampilan dengan tas selempang bergaya klasik, seperti tas Buckner Small Commuter Cognac dari Fossil. Tas Buckner yang hadir dengan material kulit ini dilengkapi dengan satu saku laptop nan empuk, dua saku selip di bawah flap, penutup snap yang tersembunyi, dan tali yang panjangnya dapat disesuaikan.

Baca Juga: Kegiatan Seni Wajib Coba Berdasarkan Zodiak Kamu

Tempatnya terkesan tua

Salah satu alasan kenapa museum di Indonesia sepi pengunjung adalah kebanyakan museum berada di dalam bangunan tua, yang mungkin sudah tak layak pakai. Beberapa sudut ruang tampak berdebu dan tidak terawat. Hal inilah yang kemudian membuat suasana di dalam museum jadi terkesan menyeramkan. Walau museum banyak menyimpan benda-benda peninggalan bersejarah dari masa lampau, bukan berarti benda-benda tersebut diletakkan juga di sebuah gedung tua yang terkesan angker dan menakutkan.

Bayangkan jika bangunan museum dipugar menjadi lebih modern dan terlihat baru? Ini setidaknya membangkitkan niat pengunjung untuk bertandang. Tidak berhenti di sini saja, akan lebih menarik bukan jika museum menghadirkan instalasi menarik dan modern? Saat ini banyak museum yang sudah menghadirkan exhibition yang atraktif seperti Museum Macam dan Art1. Pemilik galeri bahkan secara rutin mengganti display dan instalasi sehingga nuansanya berbeda dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Museum Macan dan Pameran Dunia Dalam Berita

Informasi yang belum lengkap

Entah itu dicetak pada secarik kertas yang dilapisi akrilik, atau bahkan ada yang hanya berupa tempelan kertas saja. Ditambah, informasi yang disajikan kebanyakan hanya dalam bahasa Indonesia. Bandingkan dengan museum di luar negeri yang banyak menggunakan informasi digital dan audio visual yang disajikan dalam berbagai macam bahasa. Di beberapa museum di Indonesia, beberapa display bahkan tidak memiliki informasi sama sekali. Lalu dari mana mereka mendapat informasi? Dari petugas museum yang bersangkutan.

Contohnya di Museum Bank Indonesia, kamu bisa mendapatkan informasi secara digital dan audio dengan lengkap. Walau benda-benda yang ditampilkan sudah terbilang kuno, namun informasi yang ditampilkan cukup lengkap dan menyenangkan untuk disimak.

Baca Juga: 5 Seniman Muda Indonesia yang Sudah Mendunia

Display kurang menarik dan inovatif

Benda-benda peninggalan sejarah yang disimpan dalam museum-museum di Indonesia kebanyakan disimpan dalam display kaca dengan penerangan yang kurang maksimal. Padahal, benda yang sudah berumur sangat tua perlu penanganan khusus dalam hal media penyimpanan. Perlu diperhatikan suhu penyimpanan dan juga kebersihan dari display tersebut.

Sementara itu di banyak negara maju, display museum telah dibuat modern dengan tampilan inovatif, dari mulai penerangannya, bahkan penerapan teknologi canggih dapat membuat display museum makin menarik untuk dinikmati. Walau demikian, bukan berarti kamu tidak bisa tampil menarik saat pergi ke museum. Lengkapi penampilan kamu dengan tas Ryder Mini Satchel Toupe berwarna tan dari Fossil ini. Tas model klasik ini punya kompartemen yang dilengkapi zipper, dua saku, handle ganda, serta tali bahu yang dapat dilepas.

See Also

display museum di indonesia kurang inovatif

Kurangnya Media Promosi

Mempromosikan museum-museum di Indonesia adalah hal pertama yang bisa dilakukan untuk menarik pengunjung. Sayangnya hal ini kurang dilakukan. Padahal kebanyakan museum di Indonesia sudah mulai terlupakan keberadaannya. Selain membuat brosur dan bekerja sama agen-agen perjalanan, membuat akun sosial media juga bisa menjadi solusinya. Menggunakan sarana digital untuk promosi juga mampu menarik minat pengunjung.

Padahal brosur-brosur Museum Angkut bisa jadi contoh yang baik, di mana terdapat informasi yang lengkap serta penawaran-penawaran menarik dari museum ini. Paket bundling dengan taman hiburan serta agen perjalanan juga kerap dilakukan, sehingga membuat museum jadi selalu ramai pengunjung.

Kurang kolaborasi dan membuat event menarik

Satu hal yang tak kalah penting adalah membuat berbagai kegiatan atau aktivasi menarik di dalam museum itu sendiri untuk menarik minat pengunjung. Seperti berkolaborasi dengan museum luar negeri untuk menampilkan sebuah eksibisi terbatas, atau membuat tema-tema menarik dengan menampilkan benda-benda koleksi yang sebelumnya tidak dipajang dalam museum tersebut. Bisa juga dengan berkolaborasi dengan pameran seni yang saat ini sedang hangat-hangatnya di Jakarta.

Seperti yang sering dilakukan oleh Museum Macan, yang sering memboyong karya seniman luar negeri untuk menggelar eksibisi di museum ini. Kolaborasi seperti ini mampu menarik minat pengunjung yang pernah datang ke museum tersebut mau kembali berkunjung.

Memang peran kepala museum sangat diperlukan dalam kemajuan dan perkembangan museum di Indonesia. Namun dukungan pemerintah juga diharapkan dapat memberikan angin segar dalam membuat museum di Indonesia makin modern dan menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjugi. Agar tak ada lagi alasan kenapa museum di Indonesia sepi pengunjung.

View Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Copyright © 2022 Urban Icon. All Rights reserved. | Sitemap

Scroll To Top

MAU DAPET ADDITIONAL

DISKON 10% ALL ITEM? 

BURUAN SIGN UP SEKARANG BUAT DAPETIN DISKONNYA DAN INFO TERBARU DARI URBAN ICON

Close

DAPATKAN KODE VOUCHERNYA